Selasa, 06 Oktober 2009

KONSEP DAN ASKEP HYGIENE KULIT DAN KAKI









Disusun Oleh:
1. Ageng Adi Wibowo












AKADEMI KEPERAWATAN PANCA BHAKTI
BANDAR LAMPUNG
2009/2010


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Hygiene Kulit Dan kaki, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “Konsep Dan Askep Hygiene Kulit Dan Kaki. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi penulis berharap dapat memberikan sedikit pengetahuannya.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.


Bandar Lampung, 3 oktober 2009

PENULIS




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 4

BAB II ISI 5
A. Konsep Dasar Hygiene 5
1. Fisiologi Kulit 5
2. Fungsi Kulit 6
3. Macam-macam Personal Hygiene 6
4. Tujuan Personal Hygiene 6
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene 6
6. Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hyiene 7
B. Pasien Dengan Gamguam Hygiene 8
1. Kulit 8
2. Kaki, Tangan, dan Kuku 8
C. Nilai – Nilai Normal 9
D. Proses Keprawatan Hygiene 9
1. Pengkajian 9
2. Diagnosa Keperawatan 10
3. Intervensi Keperawatan 12

BAB III PENUTUP 14

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 15





BAB I
PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat pentinu dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan , sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan.

Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.

Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.














BAB II
ISI

A. Konsep Dasar

Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat pentinu dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan , sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan.

Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.

Fisiologi Kulit

Sistem integumen terdiri atas kulit, lapisan subkutan di bawah kulit dan pelengkapnya, seperti kelenjar dan kuku. Kulit terdiri atas 2 lapisan yaitu lapisan epidermis yang terdapat pada bagian atas yang banyak mengandung sel-sel epitel. Sel-sel epitel ini mudah sekali mengalami regeneras. Lapisan ini tidak mengandung pembuluh darah.

Lapisan kedua adalah lapisan dermis yang terdiri atas jaringan otot, saraf folikel rambut dan kelenjar. Pada kulit terdapat 2 kelenjar : pertama kelnejar sebasea yang menghasilkan minyak yang disebut sebun yang berfungsi meminyaki kulit dan rambut. Kedua, kelenjar serumen yang terdapat dalam telingga yang berfungsi sebagai pelumas dan berwarna cokelat.
Fungsi Kulit :
1. Proteksi tubuh
2. Pengaturan temperatur tubuh
3. Pengeluaran pembuangan air
4. Sensasi dari stimulus lingkungan
5. Membantu keseimbangan carian da eletrolit
6. Memproduksi dan mengabsorpsi vitamin D

Macam-macam Personal Hygiene
1. Perawatan kulit kepala dan rambut
2. Perawatan mata
3. Perawatan hidung
4. Perawatan telingga
5. Perawatan kuku kaki dan tangan
6. Perawatan genetalia
7. Perawatan kulit seruruh tubuh
8. Perawatan tubuh secara keseluruhan

Tujuan Personal Hygiene
1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang
4. Mencagah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene
1. Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.
2. Praktik sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola Personal Hygiene
3. Status sosial-ekonomi
Personal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya
4. Pengetahuan
Pengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita DM ia harus menjaga kebersihan kakinya.
5. Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan.
6. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.
7. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.

Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hyiene
1. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
2. Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.





B. Pasien Dengan Ganguan Hygiene

1. Kulit
Kulit adalah organ aktif yang berfungsi sebagai pelindung, ekskresi, regulasi temperature, dan sensasi. Kulit mempunyai tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan hypodermis.
a. Epidermis
Adalah lapisan terluar terdiri dari berbagai sel lapis yang tipis dimana ada perbedaan dalam berbagai tingkat kematangan. Lapisan paling dalam dari sel ini berfungsi untuk mengganti sel yang mati.
b. Dermis
Adalah lapisan yang lebih tebal yang terdiri dari sekelompok kolagen dan fiber – fiber yang elastis untuk mendukung epidermis. Fiber syaraf, pembuluh darah, kelenjar keringat, kelenjar sebasea, dan folikel rambut melewati lapisan dermal. Kelenjar sebasea mensekresi sebum, minyak, cairan odorous, hingga folikel rambut.
c. Hypodermis atau subkutan
Lapisan subkutan terdiri dari pembuluh darah, syaraf, limpa, dan jaringan pengikatyang berisi sel lemak. Jaringan lemak adalah insulator panas bagi tubuh. Subkutan juga menjadi pendukung lapisan kulit atas yang menahan stressor dan tekanantanpa injury.

2. Kaki, Tangan, dan Kuku
Kaki, tangan, dan kuku selalu diperuntukkan untuk memberi perhatian yang khusus untuk mencegah infeksi. Apakah ada luka pada kaki termasuk adakah pertumbuhan atau luka pada kulit bagian atas, bisa nyeri dan pada pasien normal kemampuan berjalan. Kuku adalah jaringan epitel yang tumbuh dari akar nail bed, yang terletak di kulit pada nail groove, yang disembunyikan oleh fold kulit, disebut cuticle, kuku juga memilki body nail, itu berbentuk area putih, disebut lunula. Dibawah kuku terdapat lapisan epiteldisebut nail bed. Kuku yang normal dan sehat transparan, lembut, dan konveks, dengan warna nail bed merah jambu. Penyakit dapat memengaruhi bentuk, ketebalan, dan curvature dari kulit.
C. Nilai – Nilai Normal
Karakteristik Kenormalan
Kulit Smooth dan kering, hangat, mempunyai turgor yang bagus (apabila kulit ditekan maka akan kembali seperti semula dengan cepat), warna kulit  light pink atau warna gading sampai ruddy pink, dari coklet terang ke coklat gelap
Kaki, tangan, dan kuku Toes  straight (lurus) dan flat.
Kulit ari  lembut, utuh, tidak ada inflamasi.
Kuku  transparan, lembut, bulat lepat, konveks, sudut nail bed 160o  kuku pada kaki dan jempol lebih keras dan tebal

D. Proses Perawatan Hygiene

1. Pengkajian
1) Riwayat Keperawatan
a. Pola kebersihan tubuh
b. Perlengkapan personal hygiene
c. Faktor – factor yang memengaruhi personal hygiene
2) pemeriksaan Fisik
a. Rambut
• Keadaan kesuburan rambut
• Keadaan rambut yang mudah rontok
• Keadaan rambut yang kusam
• Keadaan tekstur
b. Kepala
• Botak atau alopesia
• Ketombe
• Berkutu
• Adakah eritema
• Kebersihan
e. Kulit
• Kebersihan
• Adakah lesi
• Keadaan turgor
• Warna kulit
• Suhu
• Tekstur
• Pertumbuhan bulu
f. Kuku tangan dan kaki
• Bentuk
• Warna
• Adanya lesi
• Pertumbuhan
g. Genetalia
• Kebersihan
• Pertumbuhan rambut pubis
• Keadaan kulit
• Keadaan lubang urethra
• Keadaan skrotum, testis pada pria
• Cairan yang dikelurkan
h. Tubuh secara umum
• Kebersihan
• Normal
• Keadaan postur

2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan integritas kulit
Definisi : keadaan di mana kulit seseorang tidak utuh.
Kemungkinan berhubungan dengan :
a) Bagian tubuh yang lama tertekan
b) Imobilitasi
c) Terpapar zat kimia
Kemungkinan data yang ditemukan
a) Kerusakan jaringan kulit
b) Gangrene
c) Dekubitus
d) Kelemahan fisik

Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :
a) Stroke
b) Fraktur femur
c) Koma
d) Trauma medulla spinalis

Tujuan yang diharapkan
a) Pola kebersihan diri pasien normal
b) Keadaan kulit, rambut kepala bersih
c) Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri

b. Gangguan membrane mukosa mulut
Definisi : kondisi dimana mukosa mulut pasien mengalami luka
Kemungkinan berhubungan dengan :
a) Trauma oral
b) Pembatasan intake cairan
c) Pemberian kemoterapi dan radiasi pada kepala dan leher

Kemungkinan data yang ditemukan
a) Iritasi atau luka pada mukosa mulut
b) Peradangan atau infeksi
c) Kesulitan dalam makan dan menelan
d) Keadaan mulut yang kotor

Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada
a) Stroke
b) Stomatitis
c) Koma
Tujuan yang diharapkan
a) Keadaan mukosa mulut, lidah dalam keadaan utuh, warna merah muda
b) Inflamasi tidak terjadi
c) Klien mengatakan rasa nyaman
d) Keadaan mulut bersih

c. Kurangnya perawatan diri / kebersihan diri
Definisi : kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya.
Kemungkinan berhubungan dengan :
a) Kelelahan fisik
b) Penurunan kesadaran

Kemungkinan data yang ditemukan
a) Badan kotor dan berbau
b) Rambut kotor
c) Kuku panjang dan kotor
d) Bau mulut dan motor

Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada
a) Stroke
b) Fraktur
c) Koma

Tujuan yang diharapkan
a) Kebersihan diri sesuai pola
b) Keadaan badan, mulut, dan kuku bersih
c) Pasien merasa nyaman

3. Intervensi Keperawatan
Personal Hygiene Pasien
1. Kaji kembali pola kebutuhan personal hygiene pasien.
2. Kaji keadaan luka pasien.
3. Jaga kulit agar tetap utuh dan kebersihan kulit pasien dengan cara membantu pasien mandi pasien.
4. Jaga kebersihan tempat tidur, selimut bersih, dan kencang.
5. Lakukan perawatan luka dngan teknik steril sesuai program.
6. Observasi tanda – tanda infeksi
7. Lakukan pijat pada kulit dan lakukan perubahan posisi setiap 2 jam.

Kebersihan Mulut
1. Kaji kembali kebersihan mulut.
2. Lakukan kebersihan mulut sesudah makan dan sebelum tidur.
3. Gunakan sikat gigi yang lembut.
4. Gunakan larutan garam atau baking soda dan kemudian bilas dengan air bersih.
5. Lakukan pendidikan kesehatan tentang kebersihan mulut.
6. Laksanakan program terapi medis.

Keseluruhan
1. Kaji kembali pola kebersihan diri.
2. Bantu klien dalam kebersihan badan, mulut, rambut, dan kuku.
3. Lakukan pendidikan kesehatan :
a. Pentingnya kebersihan diri
b. Keadaan badan, mulut, rambut, dan kuku bersih
c. Cara kebersihan











BAB III
PENUTUP

Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat pentinu dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan , sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan.

Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.

Demikianlah hasil karya tulis yang bisa penyusun buat.apabila terdapat kesalahan dalam penulisan karya tulis ini,penyusun minta maaf dan kepada ALLOH SWT minta ampun.













DAFTAR PUSTAKA

Adhie.www.adhie-helene.blogspot.com
Potter and Perry. 2005. Fundamental of Nursing. USA : Mosby
Wartonah, Tarwoto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika